USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK
DARI AMPAS TAHU SEBAGAI UPAYA PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI TAHU DI DESA
MADUGONDO
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN MASYARAKAT
Disusun oleh:
Etik Liswahyuningsih 10303241019 Angkatan
2010
Andang Ulfiyatul Khotimah 10303241004 Angkatan
2010
DyahTitikFebriana 10303241007 Angkatan
2010
Lisa Dwiana 10303241009 Angkatan 2010
Dwi Ana Rizki 09312244017 Angkatan 2009
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2011
A. Judul Program
Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik dari Ampas
Tahu sebagai Upaya Pengelolaan Limbah Industri Tahu di Desa Madugondo
B. Latar Belakang Masalah
Sektor pertanian dianggap menjadi salah satu sektor kehidupan
masyarakat yang penting karena menunjang pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.
Seiring dengan adanya revitalisasi pada sektor pertanian ini, maka pupuk
menjadi salah satu kebutuhan pokok yang diperlukan oleh petani-petani
Indonesia.
Permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia adalah
keterbatasan bahan baku beberapa jenis pupuk di Indonesia yang masih diimpor
dari luar negeri. Selain itu, bahan baku yang masih diimpor dari luar negeri
tersebut membuat harga produksi pupuk menjadi tinggi dan mahal.
Salah satu jenis pupuk yang dibutuhkan adalah pupuk organik.
Pupuk organik adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan sintesis atau bahan
alam.. Selain itu, pada pupuk organik kandungan senyawa organiknya lebih banyak
daripada unsur haranya, pupuk organik
juga mampu meningkatkan kesuburan kimia dan fisik tanah. Disamping banyaknya
kandungan unsur hara alami dalam pupuk organik, faktor keamanan kandungan hara
yang alami lebih aman untuk dikonsumsi dan dimetabolisme oleh tubuh.
Ampas tahu adalah limbah padat yang berasal dari industri
tahu. Selama ini, ampas tahu belum banyak dimanfaatkan, bahkan di beberapa
tempat ampas tahu justru menjadi pencemar lingkungan. Pupuk organik yang banyak
dibutuhkan masyarakat memiliki potensi bisnis yang menjanjikan, sedangkan
pabrik industri tahu menghasilkan limbah tahu yang dapat mencemari lingkungan
jika dibuang begitu saja. Melihat fakta tersebut, limbah yang berupa ampas tahu
dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku dalam membuat pupuk organik padat.
Desa Madugondo, Sitimulyo, Piyungan, Bantul merupakan desa
yang memiliki pabrik industri tahu yang menghasilkan banyak limbah yang berupa
ampas tahu. Saat ini, limbah yang berupa ampas tahu tersebut belum dimanfaatkan
menjadi pupuk organik. Padahal ampas tahu dapat dimanfaatkan menjadi pupuk
organik padat yang memiliki nilai guna tinggi bagi masyarakat dan dapat
menambah penghasilan bagi masyarakat. Selain itu, pembuatan pupuk organik padat
dari ampas tahu dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
Saat ini, limbah berupa ampas tahu belum
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik padat. Hal ini
disebabkan karena
kurangnya pengetahuan dan ketrampilan masyarakat di daerah tersebut. Oleh
karena itu perlu adanya pelatihan kepada masyarakat Madugondo tentang cara membuat pupuk organik padat dari ampas tahu untuk meningkatkan
ketrampilan masyarakat.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas program pengabdian
masyarakat ini dilaksanakan untuk menjawab pertanyaan:
Bagaimana
pola pelatihan pembuatan pupuk organik padat dari ampas tahu di Desa Madugondo, Sitimulyo, Piyungan,
Bantul sebagai salah satu upaya dalam pengelolaan limbah?
D. Tujuan Program
Pelaksanaan
program ini bertujuan untuk mengetahui pola pelatihan pembuatan pupuk organik
padat dari ampas tahu di Desa Madugondo, Sitimulyo, Piyungan, Bantul sebagai
salah satu upaya dalam pengelolaan limbah industri tahu.
E. Luaran yang Diharapkan
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat
(PKMM) ini, diharapkan masyarakat memiliki ketrampilan dalam mengembangkan dan
menghasilkan produk pupuk organik padat dari ampas tahu sehingga bernilai jual
dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar Desa Madugondo, Sitimulyo, Piyungan,
Bantul, dan limbah ampas tahu tidak lagi dibuang begitu saja hingga mencemari
lingkungan sekitar.
F. Kegunaan Program
1. Dalam Bidang Pertanian
a.
Memproduksi
pupuk organik padat ampas tahu
b.
Mengatasi kekurangan dan mahalnya pupuk buatan
c.
Memenuhi kebutuhan pupuk untuk masyarakat sekitar
2.
Dalam Bidang Lingkungan
a.
Mengurangi pencemaran lingkungan
b.
Meningkatkan nilai ekonomi dan nilai guna limbah tahu
3.
Bagi Mahasiswa dan Masyarakat
a.
Menambah keterampilan
b. Menambah lapangan kerja baru
c. Meningkatkan pengetahuan tentang cara membuat
pupuk organik padat ampas tahu
G. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
Desa Madugondo merupakan salah satu desa yang
terdapat di Kelurahan Sitimulyo, Piyungan, Bantul. Masyarakat Madugondo adalah
masyarakat yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Berdasarkan
tingkat sosial ekonomi, penduduk umumnya merupakan masyarakat dengan tingkat
perekonomian menengah ke bawah, sehingga mengalami kesulitan biaya dalam
pemenuhan kebutuhan pupuk bagi tanamannya. Mahalnya bahan baku pupuk buatan
menyebabkan petani di Madugondo tidak dapat menjangkau harga pupuk tersebut.
Akibatnya petani-petani tersebut harus menekan biaya pengadaan pupuk dan
mengakibatkan hasil pertanian mereka kurang maksimal.
Di Desa Madugondo terdapat sebuah pabrik industri
rumahan pembuat tahu. Pabrik tersebut bukan milik masyarakat Desa Madugondo,
melainkan milik pribadi orang dari luar desa yang menyewa lahan di desa
tersebut. Karyawannya pun tidak berasal dari masyarakat sekitar. Pabrik tahu
tersebut memproduksi tahu setiap hari dalam jumlah yang relatif banyak. Produk
tahu yang dihasilkan pabrik industri tersebut tentu menghasilkan limbah yang
tidak sedikit. Limbah tersebut perlu dikelola agar tidak mencemari lingkungan
di sekitar pabrik industri. Selama ini, masyarakat sekitar hanya memanfaatkan
ampas tahu untuk bahan pembuat tempe gembus dan makanan ternak. Masyarakat
Madugondo belum mampu mengelola limbah yang berupa ampas tahu tersebut menjadi
pupuk yang berguna bagi petani-petani di Desa Madugondo.
H. Metode Pelaksanaan
1.
Sosialisasi Program
Bentuk sosialisasi progam ini berupa
seminar bagi masyarakat di Desa
Madugondo. Seminar ini akan menghadirkan narasumber yang ahli dalam bidang
pembuatan pupuk.
2.
Pelatihan Mandiri Pembuatan Pupuk
Pelatihan mandiri ini dilakukan dengan cara membagi 40 orang peserta
seminar menjadi 8 kelompok untuk membuat pupuk organik ampas tahu
3.
Uji Coba Produk
4.
Evaluasi
I. Jadwal Pelaksanaan Program
No |
Jenis Kegiatan |
Bulan I |
Bulan II |
Bulan III |
|||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
||
1 |
Survei tempat |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2 |
Pengadaan alat dan bahan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3 |
Pembuatan contoh pupuk |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4 |
Sosialisasi progam |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5 |
Pelatihan, uji coba |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6 |
Evaluasi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7 |
Laporan hasil |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK
DARI AMPAS TAHU SEBAGAI UPAYA PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI TAHU DI DESA
MADUGONDO
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN MASYARAKAT
Disusun oleh:
Etik Liswahyuningsih 10303241019 Angkatan
2010
Andang Ulfiyatul Khotimah 10303241004 Angkatan
2010
DyahTitikFebriana 10303241007 Angkatan
2010
Lisa Dwiana 10303241009 Angkatan 2010
Dwi Ana Rizki 09312244017 Angkatan 2009
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2011
A. Judul Program
Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik dari Ampas
Tahu sebagai Upaya Pengelolaan Limbah Industri Tahu di Desa Madugondo
B. Latar Belakang Masalah
Sektor pertanian dianggap menjadi salah satu sektor kehidupan
masyarakat yang penting karena menunjang pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.
Seiring dengan adanya revitalisasi pada sektor pertanian ini, maka pupuk
menjadi salah satu kebutuhan pokok yang diperlukan oleh petani-petani
Indonesia.
Permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia adalah
keterbatasan bahan baku beberapa jenis pupuk di Indonesia yang masih diimpor
dari luar negeri. Selain itu, bahan baku yang masih diimpor dari luar negeri
tersebut membuat harga produksi pupuk menjadi tinggi dan mahal.
Salah satu jenis pupuk yang dibutuhkan adalah pupuk organik.
Pupuk organik adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan sintesis atau bahan
alam.. Selain itu, pada pupuk organik kandungan senyawa organiknya lebih banyak
daripada unsur haranya, pupuk organik
juga mampu meningkatkan kesuburan kimia dan fisik tanah. Disamping banyaknya
kandungan unsur hara alami dalam pupuk organik, faktor keamanan kandungan hara
yang alami lebih aman untuk dikonsumsi dan dimetabolisme oleh tubuh.
Pupuk organik dapat menyuburkan tanaman karena memiliki unsur
hara yang lengkap bagi tanaman antara lain N, P, dan K. Unsur N, P, dan K
tersebut dapat diperoleh dari beberapa limbah agroindustri seperti limbah
jerami padi, sampah kota, dan ampas tahu. Dari beberapa limbah tersebut
kebutuhan unsur hara N, P, dan K dapat tercukupi.
Ampas tahu adalah limbah padat yang berasal dari industri
tahu. Selama ini, ampas tahu belum banyak dimanfaatkan, bahkan di beberapa
tempat ampas tahu justru menjadi pencemar lingkungan. Pupuk organik yang banyak
dibutuhkan masyarakat memiliki potensi bisnis yang menjanjikan, sedangkan
pabrik industri tahu menghasilkan limbah tahu yang dapat mencemari lingkungan
jika dibuang begitu saja. Melihat fakta tersebut, limbah yang berupa ampas tahu
dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku dalam membuat pupuk organik padat.
Desa Madugondo, Sitimulyo, Piyungan, Bantul merupakan desa
yang memiliki pabrik industri tahu yang menghasilkan banyak limbah yang berupa
ampas tahu. Saat ini, limbah yang berupa ampas tahu tersebut belum dimanfaatkan
menjadi pupuk organik. Padahal ampas tahu dapat dimanfaatkan menjadi pupuk
organik padat yang memiliki nilai guna tinggi bagi masyarakat dan dapat
menambah penghasilan bagi masyarakat. Selain itu, pembuatan pupuk organik padat
dari ampas tahu dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
Saat ini, limbah berupa ampas tahu belum
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik padat. Hal ini
disebabkan karena
kurangnya pengetahuan dan ketrampilan masyarakat di daerah tersebut. Oleh
karena itu perlu adanya pelatihan kepada masyarakat Madugondo tentang cara membuat pupuk organik padat dari ampas tahu untuk meningkatkan
ketrampilan masyarakat.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas program pengabdian
masyarakat ini dilaksanakan untuk menjawab pertanyaan:
Bagaimana
pola pelatihan pembuatan pupuk organik padat dari ampas tahu di Desa Madugondo, Sitimulyo, Piyungan,
Bantul sebagai salah satu upaya dalam pengelolaan limbah?
D. Tujuan Program
Pelaksanaan
program ini bertujuan untuk mengetahui pola pelatihan pembuatan pupuk organik
padat dari ampas tahu di Desa Madugondo, Sitimulyo, Piyungan, Bantul sebagai
salah satu upaya dalam pengelolaan limbah industri tahu.
E. Luaran yang Diharapkan
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat
(PKMM) ini, diharapkan masyarakat memiliki ketrampilan dalam mengembangkan dan
menghasilkan produk pupuk organik padat dari ampas tahu sehingga bernilai jual
dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar Desa Madugondo, Sitimulyo, Piyungan,
Bantul, dan limbah ampas tahu tidak lagi dibuang begitu saja hingga mencemari
lingkungan sekitar.
F. Kegunaan Program
1. Dalam Bidang Pertanian
a.
Memproduksi
pupuk organik padat ampas tahu
b.
Mengatasi kekurangan dan mahalnya pupuk buatan
c.
Memenuhi kebutuhan pupuk untuk masyarakat sekitar
2.
Dalam Bidang Lingkungan
a.
Mengurangi pencemaran lingkungan
b.
Meningkatkan nilai ekonomi dan nilai guna limbah tahu
3.
Bagi Mahasiswa dan Masyarakat
a.
Menambah keterampilan
b. Menambah lapangan kerja baru
c. Meningkatkan pengetahuan tentang cara membuat
pupuk organik padat ampas tahu
G. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
Desa Madugondo merupakan salah satu desa yang
terdapat di Kelurahan Sitimulyo, Piyungan, Bantul. Masyarakat Madugondo adalah
masyarakat yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Berdasarkan
tingkat sosial ekonomi, penduduk umumnya merupakan masyarakat dengan tingkat
perekonomian menengah ke bawah, sehingga mengalami kesulitan biaya dalam
pemenuhan kebutuhan pupuk bagi tanamannya. Mahalnya bahan baku pupuk buatan
menyebabkan petani di Madugondo tidak dapat menjangkau harga pupuk tersebut.
Akibatnya petani-petani tersebut harus menekan biaya pengadaan pupuk dan
mengakibatkan hasil pertanian mereka kurang maksimal.
Di Desa Madugondo terdapat sebuah pabrik industri
rumahan pembuat tahu. Pabrik tersebut bukan milik masyarakat Desa Madugondo,
melainkan milik pribadi orang dari luar desa yang menyewa lahan di desa
tersebut. Karyawannya pun tidak berasal dari masyarakat sekitar. Pabrik tahu
tersebut memproduksi tahu setiap hari dalam jumlah yang relatif banyak. Produk
tahu yang dihasilkan pabrik industri tersebut tentu menghasilkan limbah yang
tidak sedikit. Limbah tersebut perlu dikelola agar tidak mencemari lingkungan
di sekitar pabrik industri. Selama ini, masyarakat sekitar hanya memanfaatkan
ampas tahu untuk bahan pembuat tempe gembus dan makanan ternak. Masyarakat
Madugondo belum mampu mengelola limbah yang berupa ampas tahu tersebut menjadi
pupuk yang berguna bagi petani-petani di Desa Madugondo.
H. Metode Pelaksanaan
1.
Sosialisasi Program
Bentuk sosialisasi progam ini berupa
seminar bagi masyarakat di Desa
Madugondo. Seminar ini akan menghadirkan narasumber yang ahli dalam bidang
pembuatan pupuk.
2.
Pelatihan Mandiri Pembuatan Pupuk
Pelatihan mandiri ini dilakukan dengan cara membagi 40 orang peserta
seminar menjadi 8 kelompok untuk membuat pupuk organik ampas tahu
3.
Uji Coba Produk
4.
Evaluasi
I. Jadwal Pelaksanaan Program
No |
Jenis Kegiatan |
Bulan I |
Bulan II |
Bulan III |
|||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
||
1 |
Survei tempat |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2 |
Pengadaan alat dan bahan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3 |
Pembuatan contoh pupuk |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4 |
Sosialisasi progam |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5 |
Pelatihan, uji coba |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6 |
Evaluasi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7 |
Laporan hasil |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK
DARI AMPAS TAHU SEBAGAI UPAYA PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI TAHU DI DESA
MADUGONDO
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN MASYARAKAT
Disusun oleh:
Etik Liswahyuningsih 10303241019 Angkatan
2010
Andang Ulfiyatul Khotimah 10303241004 Angkatan
2010
DyahTitikFebriana 10303241007 Angkatan
2010
Lisa Dwiana 10303241009 Angkatan 2010
Dwi Ana Rizki 09312244017 Angkatan 2009
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2011
A. Judul Program
Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik dari Ampas
Tahu sebagai Upaya Pengelolaan Limbah Industri Tahu di Desa Madugondo
B. Latar Belakang Masalah
Sektor pertanian dianggap menjadi salah satu sektor kehidupan
masyarakat yang penting karena menunjang pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.
Seiring dengan adanya revitalisasi pada sektor pertanian ini, maka pupuk
menjadi salah satu kebutuhan pokok yang diperlukan oleh petani-petani
Indonesia.
Permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia adalah
keterbatasan bahan baku beberapa jenis pupuk di Indonesia yang masih diimpor
dari luar negeri. Selain itu, bahan baku yang masih diimpor dari luar negeri
tersebut membuat harga produksi pupuk menjadi tinggi dan mahal.
Salah satu jenis pupuk yang dibutuhkan adalah pupuk organik.
Pupuk organik adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan sintesis atau bahan
alam.. Selain itu, pada pupuk organik kandungan senyawa organiknya lebih banyak
daripada unsur haranya, pupuk organik
juga mampu meningkatkan kesuburan kimia dan fisik tanah. Disamping banyaknya
kandungan unsur hara alami dalam pupuk organik, faktor keamanan kandungan hara
yang alami lebih aman untuk dikonsumsi dan dimetabolisme oleh tubuh.
Pupuk organik dapat menyuburkan tanaman karena memiliki unsur
hara yang lengkap bagi tanaman antara lain N, P, dan K. Unsur N, P, dan K
tersebut dapat diperoleh dari beberapa limbah agroindustri seperti limbah
jerami padi, sampah kota, dan ampas tahu. Dari beberapa limbah tersebut
kebutuhan unsur hara N, P, dan K dapat tercukupi.
Ampas tahu adalah limbah padat yang berasal dari industri
tahu. Selama ini, ampas tahu belum banyak dimanfaatkan, bahkan di beberapa
tempat ampas tahu justru menjadi pencemar lingkungan. Pupuk organik yang banyak
dibutuhkan masyarakat memiliki potensi bisnis yang menjanjikan, sedangkan
pabrik industri tahu menghasilkan limbah tahu yang dapat mencemari lingkungan
jika dibuang begitu saja. Melihat fakta tersebut, limbah yang berupa ampas tahu
dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku dalam membuat pupuk organik padat.
Desa Madugondo, Sitimulyo, Piyungan, Bantul merupakan desa
yang memiliki pabrik industri tahu yang menghasilkan banyak limbah yang berupa
ampas tahu. Saat ini, limbah yang berupa ampas tahu tersebut belum dimanfaatkan
menjadi pupuk organik. Padahal ampas tahu dapat dimanfaatkan menjadi pupuk
organik padat yang memiliki nilai guna tinggi bagi masyarakat dan dapat
menambah penghasilan bagi masyarakat. Selain itu, pembuatan pupuk organik padat
dari ampas tahu dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
Saat ini, limbah berupa ampas tahu belum
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik padat. Hal ini
disebabkan karena
kurangnya pengetahuan dan ketrampilan masyarakat di daerah tersebut. Oleh
karena itu perlu adanya pelatihan kepada masyarakat Madugondo tentang cara membuat pupuk organik padat dari ampas tahu untuk meningkatkan
ketrampilan masyarakat.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas program pengabdian
masyarakat ini dilaksanakan untuk menjawab pertanyaan:
Bagaimana
pola pelatihan pembuatan pupuk organik padat dari ampas tahu di Desa Madugondo, Sitimulyo, Piyungan,
Bantul sebagai salah satu upaya dalam pengelolaan limbah?
D. Tujuan Program
Pelaksanaan
program ini bertujuan untuk mengetahui pola pelatihan pembuatan pupuk organik
padat dari ampas tahu di Desa Madugondo, Sitimulyo, Piyungan, Bantul sebagai
salah satu upaya dalam pengelolaan limbah industri tahu.
E. Luaran yang Diharapkan
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat
(PKMM) ini, diharapkan masyarakat memiliki ketrampilan dalam mengembangkan dan
menghasilkan produk pupuk organik padat dari ampas tahu sehingga bernilai jual
dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar Desa Madugondo, Sitimulyo, Piyungan,
Bantul, dan limbah ampas tahu tidak lagi dibuang begitu saja hingga mencemari
lingkungan sekitar.
F. Kegunaan Program
1. Dalam Bidang Pertanian
a.
Memproduksi
pupuk organik padat ampas tahu
b.
Mengatasi kekurangan dan mahalnya pupuk buatan
c.
Memenuhi kebutuhan pupuk untuk masyarakat sekitar
2.
Dalam Bidang Lingkungan
a.
Mengurangi pencemaran lingkungan
b.
Meningkatkan nilai ekonomi dan nilai guna limbah tahu
3.
Bagi Mahasiswa dan Masyarakat
a.
Menambah keterampilan
b. Menambah lapangan kerja baru
c. Meningkatkan pengetahuan tentang cara membuat
pupuk organik padat ampas tahu
G. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
Desa Madugondo merupakan salah satu desa yang
terdapat di Kelurahan Sitimulyo, Piyungan, Bantul. Masyarakat Madugondo adalah
masyarakat yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Berdasarkan
tingkat sosial ekonomi, penduduk umumnya merupakan masyarakat dengan tingkat
perekonomian menengah ke bawah, sehingga mengalami kesulitan biaya dalam
pemenuhan kebutuhan pupuk bagi tanamannya. Mahalnya bahan baku pupuk buatan
menyebabkan petani di Madugondo tidak dapat menjangkau harga pupuk tersebut.
Akibatnya petani-petani tersebut harus menekan biaya pengadaan pupuk dan
mengakibatkan hasil pertanian mereka kurang maksimal.
Di Desa Madugondo terdapat sebuah pabrik industri
rumahan pembuat tahu. Pabrik tersebut bukan milik masyarakat Desa Madugondo,
melainkan milik pribadi orang dari luar desa yang menyewa lahan di desa
tersebut. Karyawannya pun tidak berasal dari masyarakat sekitar. Pabrik tahu
tersebut memproduksi tahu setiap hari dalam jumlah yang relatif banyak. Produk
tahu yang dihasilkan pabrik industri tersebut tentu menghasilkan limbah yang
tidak sedikit. Limbah tersebut perlu dikelola agar tidak mencemari lingkungan
di sekitar pabrik industri. Selama ini, masyarakat sekitar hanya memanfaatkan
ampas tahu untuk bahan pembuat tempe gembus dan makanan ternak. Masyarakat
Madugondo belum mampu mengelola limbah yang berupa ampas tahu tersebut menjadi
pupuk yang berguna bagi petani-petani di Desa Madugondo.
H. Metode Pelaksanaan
1.
Sosialisasi Program
Bentuk sosialisasi progam ini berupa
seminar bagi masyarakat di Desa
Madugondo. Seminar ini akan menghadirkan narasumber yang ahli dalam bidang
pembuatan pupuk.
2.
Pelatihan Mandiri Pembuatan Pupuk
Pelatihan mandiri ini dilakukan dengan cara membagi 40 orang peserta
seminar menjadi 8 kelompok untuk membuat pupuk organik ampas tahu
3.
Uji Coba Produk
4.
Evaluasi
I. Jadwal Pelaksanaan Program
No |
Jenis Kegiatan |
Bulan I |
Bulan II |
Bulan III |
|||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
||
1 |
Survei tempat |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2 |
Pengadaan alat dan bahan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3 |
Pembuatan contoh pupuk |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4 |
Sosialisasi progam |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5 |
Pelatihan, uji coba |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6 |
Evaluasi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7 |
Laporan hasil |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar