No
|
KIMIA SMA
|
KIMIA SMK
PERTANIAN
|
KIMIA SMK
TEKNOLOGI DAN KESEHATAN
|
1.
|
Kimia SMA diawali dengan
pemahaman pada struktur atom dan sifat-sifat atom sehingga materi tentang
sifat materi, perubahan serta klasifikasinya tidak diberikan.
|
SK : memahami konsep materi dan
perubahannya, berisi kompetensi tentang mengelompokkan materi berdasarkan
sifat, perubahan dan klasifikasinya. Berisi materi tentang definisi materi
sifat dan jenisnya serta perubahan dan klasifikasinya, selanjutnya baru masuk
bab tentang unsure dan senyawa.
|
SK : memahami konsep materi dan
perubahannya, berisi kompetensi tentang mengelompokkan materi berdasarkan
sifat, perubahan dan klasifikasinya. Berisi materi tentang definisi materi
sifat dan jenisnya serta perubahan dan klasifikasinya, selanjutnya baru masuk
bab tentang unsure dan senyawa.
|
2.
|
SK : Memahami sruktur atom,
sifat-sifat periodic unsure, dan ikatan Kimia menekankan Kompetensi dasar
pada pemahaman atom sesuai teori Bohr dan memahami keteraturan sifat-sifat
atom melalui konfigurasi electron dilanjutkan dengan membandingkan berbagai
macam proses pembentukan ikatan kimia(ion, kovalen,kovalen koordinasi dan
logam) serta hubungan dengan sifat kimia senyawanya. Materi yang diberikan
mencakup perkembangan teori atom, susunan atom, dan konfigurasi electron
ditambah dengan berbagai proses serta teori mengenai ikatan
kimia
|
Di SMK, SK yang dberikan hanya
mengidentifikasi struktur atom dan sifat-sifat periodic pada table periodic
unsure. Kompetensi dasarnya hanya sederhana cukup dengan mendiskripsikan
perkembangan teori atom dan mengintrepetasikan data dalam table sistem
periodic. Materinya akan menjadi berbeda dengan yang di SMA karena tidak
sampai mempelajari konfigurasi electron dan spesifikasi teori atom Bohr,
tetapi hanya membaca data di dalam table periodic dan mendiskripsikan (tidak
sampai dengan memahami) perkembangan teori atom. Di SMK Kompetensi mengenai
ikatan kimia dijadikan SK tersendiri yaitu memahami terjadinya ikatan kimia
dengan KD hanya sampai pemahaman terjadinya ikatan ion, kovalen dan
logam dilanjutkan menuliskan nama
senyawa kimia, sehingga materinya menjadi lebih sederhana dan sedikit karena
dipecah tersendiri antara struktur atom dan ikatannya.
|
Di SMK, SK yang dberikan hanya
mengidentifikasi struktur atom dan sifat-sifat periodic pada table periodic
unsure. Kompetensi dasarnya hanya sederhana cukup dengan mendiskripsikan
perkembangan teori atom dan mengintrepetasikan data dalam table sistem
periodic. Materinya akan menjadi berbeda dengan yang di SMA karena tidak
sampai mempelajari konfigurasi electron dan spesifikasi teori atom Bohr,
tetapi hanya membaca data di dalam table periodic. Di SMK Kompetensi mengenai
ikatan kimia dijadikan SK tersendiri yaitu memahami terjadinya ikatan kimia
dengan SK hanya sampai pemahaman terjadinya ikatan ion, kovalen dan logam dilanjutkan menuliskan nama senyawa kimia.
|
3.
|
Di SMA materi tentang penulisan
lambang unsure dan penyetaraan reaksi tidak diberikan pada SK tersendiri
melainkan digabungkan dengan SK memahami atom dan ikatan kimia, dilanjutkan
dengan penyetaraan sederhana di SK selanjutnya mengenai stoikiometri
|
Di SMK materi tentang konsep
penulisan unsure dan persamaan reaksi dimasukkan pada SK tersendiri dan
diberikan di awal, dengan SK memahami lambang unsure, rumus kimia serta
persamaan reaksinya sehingga lebih sederhana dan belum digabungkan dengan
konsep stoikiometri
|
Di SMK materi tentang konsep
penulisan unsure dan persamaan reaksi dimasukkan pada SK tersendiri dan
diberikan di awal, dengan SK memahami lambang unsure, rumus kimia serta
persamaan reaksinya sehingga lebih sederhana dan belum digabungkan dengan
konsep stoikiometri
|
4.
|
SK : Memahami hukum-hukum dasar
kimia dan penerapannya dalam stoikiometri. Kompetensi dasarnya meliputi
deskripsi tatanama senyawa, membuktikan hukum-hukum dasar kimia dengan
percobaan, dan menerapkan konsep mol dalam perhitungan kimia. Materi yang
diberikan menjadi cukup banyak, di SMK tatanama senyawa sudah termasuk dalam
SK tentang ikatan kimia, sedang di SMA diikutkan pada SK hukum dasar kimia
ditambah dengan beberapa percobaan sederhana sehingga sisiwa berlatih ilmiah
dalam membuktikan hukum dasar kimia yang berlaku dilanjutkan penerapannya
dalam soal-soal hitungan kimia
|
SK yang ada di SMK tidak
serumit di SMA karena hanya sebatas memahami konsep mol dan KD yang diberikan
hanya sampai menjelaskan konsep mol dan cukup dengan menerapkan 2 hukum saja
yaitu Gay Lussac dan Avogadro sehingga materi yang diberikan tidak sampai
pada stoikiometri serumit di SMA. Di SMA SK mengenai stoikiomerti ini di
tambahkan dengan kompetensi menuliskan persamaan reaksi sederhana sedangkan
di SMK penyetaraan reaksi sudah diberikan di awal pada SK tersendiri yaitu
memahami konsep penulisan lambang unsure dan persamaan reaksi.
|
SK yang ada di SMK tidak
serumit di SMA karena hanya sebatas memahami konsep mol dan KD yang diberikan
hanya sampai menjelaskan konsep mol dan cukup dengan menerapkan 2 hukum saja
yaitu gay Lussac dan Avogadro sehingga materi yang diberikan tidak sampai
pada stoikiometri serumit di SMA. Di SMA SK mengenai stoikiomerti ini di
tambahkan dengan kompetensi menuliskan persamaan reaksi sederhana sedangkan
di SMK penyetaraan reaksi sudah diberikan di awal pada SK tersendiri yaitu
memahami konsep penulisan lambang unsure dan persamaan reaksi.
|
5.
|
Di SMA materi tentang
sifat-sifat periodic unsure diulang kembali di semester 3 dengan pembahasan
yang lebih luas, SK : memehami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat
periodic unsure, struktur molekul, dan sifat-sifat senyawa. Kompetensi
dasarnya ditambahkan dengan materi hibridisasi sehingga dapat menjelaskan
berbagai bentuk geometri molekul serta ditambah gaya tarik antar molekul
|
Di SMK materi tentang struktur
atom dan table periodic hanya diberikan sekali dan tidak diulang di kelas
selanjutnya. Siswa tidak sampai diajarkan meneganai hibridisasi dan gaya
antar molekul
|
Di SMK materi tentang struktur
atom dan table periodic hanya diberikan sekali dan tidak diulang di kelas
selanjutnya. Siswa tidak sampai diajarkan meneganai hibridisasi dan gaya
antar molekul
|
6.
|
Di SMA materi tentang pemahaman
perkembangan konsep reaksi kimia tidak dijabarkan dalam SK tersendiri
melainkan dimasukkan dalam SK yang membahas tentang larutan elektrolit dan
reaksi oksidasi reduksi
|
Di SMK materi tentang
perkembangan konsep reaksi kimia menjadi SK tersendiri dengan kompetensi
dasar tentang diskripsi pengertian umum reaksi kimia, dan membedakan konsep
reaksi oksidasi reduksi dan reaksi lain.materi yang diajarkan meliputi reaksi
redoks, konsep biloks, dan redoks di sekitar kita.
|
Di SMK materi tentang
perkembangan konsep reaksi kimia menjadi SK tersendiri dengan kompetensi
dasar tentang diskripsi pengertian umum reaksi kimia, dan membedakan konsep
reaksi oksidasi reduksi dan reaksi lain.materi yang diajarkan meliputi reaksi
redoks, konsep biloks, dan redoks di sekitar kita.
|
7.
|
Di SMA materi tentang larutan
elektrolit non elektrolit digabungkan dalam 1 SK dengan materi tentang konsep
reaksi redoks
|
Di SMK SK tentang laruran
elektrolit non elektrolit terpisah dengan SK tentang redoks, tetapi di dalam
SK larutan elektrolit dimasukkan kembali kompetensi dasar tentang penerapan
konsep redoks
|
Di SMK SK tentang laruran
elektrolit non elektrolit terpisah dengan SK tentang redoks, tetapi di dalam
SK larutan elektrolit dimasukkan kembali kompetensi dasar tentang penerapan
konsep redoks
|
8.
|
SK tentang memahami sifat-sifat
larutan non elektrolit-elektrolit serta reaksi oksidasi-reduksi memuat KD
tentang mengidentifikasi larutan elektrolit-nonelektrolit dengan data hasil
percobaan sehingga materi yang diajarkan meliputi penyebab hantaran listrik
pada larutan elektrolit dan jenis-jenis larutan elektrolit. KD yang kedua
tentang menjelaskan perkembangan konsep reaksi redoks dan hubungannya dengan
tatanama senyawa serta penerapannya.
|
Di SMK SK tentang konsep
larutan elektrolit-nonelektrolit kompetensi dasarnya cukup sederhana sebab
tidak menggunakan data percobaan dan hanya mengidentifikasi serta
mengklasifikasi berbagai larutan ditambah penerapan konsep reaksi redoks
dalam elektrokimia. Perbedaan dengan materi di SMA, di SMK ditambahi
kompetensi dasar mengenai menggunakan satuan konsentrasi dalam membuat
larutan. Kompetensi tersebut tidak diberikan di SMA.
|
Di SMK SK tentang konsep
larutan elektrolit-nonelektrolit kompetensi dasarnya cukup sederhana sebab
tidak menggunakan data percobaan dan hanya mengidentifikasi serta
mengklasifikasi berbagai larutan ditambah penerapan konsep reaksi redoks
dalam elektrokimia. Perbedaan dengan materi di SMA, di SMK ditambahi
kompetensi dasar mengenai menggunakan satuan konsentrasi dalam membuat
larutan. Kompetensi tersebut tidak diberikan di SMA.
|
9.
|
Di SMA materi tentang senyawa
hidrokarkon di sajikan dalam SK : memahami sifat-sifat senyawa organic atas
dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul. Kompetensi dasar di dalamnya
mencakup tentang diskripsi kekhasan hidrokarbon, penggolongan hidrokarbon,
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi, dan kegunaannya dalam kehidupan
sehari-hari. Materi yang diajarkan mencakup tatanama senyawa hidrokarbn,
isomer, dan sifat fiska serta kimia senyawa hidrokarbon.
|
Di SMK SK tentang hidrokarbon disajikan
sebagai: mengkomunikasikan senyawa hidrokarbon dan kegunaannya. Kompetensi
dasar di dalamnya hampir sama dengan KD di SMA tetapi di SMK tidak diberikan
kompetensi dasar mengenai proses pembentukan dan teknik pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi. SK tentang senyawa hidrokarbon ini di SMK
diberikan di semester akhir, sedangkan di SMA diberikan pada semester akhir.
Materi secara keseluruhan di SMK hampir sama di SMA tetapi di SMK lebih
sederhana dan aplikatif.
|
Di SMK SK tentang hidrokarbon
disajikan sebagai: mengkomunikasikan senyawa hidrokarbon dan kegunaannya.
Kompetensi dasar di dalamnya hampir sama dengan KD di SMA tetapi di SMK tidak
diberikan kompetensi dasar mengenai proses pembentukan dan teknik pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi. SK tentang senyawa hidrokarbon ini di SMK
diberikan di semester akhir, sedangkan di SMA diberikan pada semester akhir.
Materi secara keseluruhan di SMK hampir sama di SMA tetapi di SMK lebih
sederhana dan aplikatif.
|
10.
|
Di SMA materi tentang
termokimia di masukan dalam SK : memahami perubahan energy dalam reaksi kimia
dan cara pengukurannya, kompetansi dasarnya adalah mendiskripsikan perubahan
entalpi suatu reaksi baik eksoterm maupun endoterm serta menetukan nilai delta
H dengan berbagai metode. Materi yang diajarkan mengenai kalor dan
pengukuranya, hubungan antara kalor dan entalpi serta cara menghitung entalpi
dalam reaksi kimia dengan berbagai cara.
|
Materi tentang entalpi di SMK
disajikan lebih sederhana dengan SK : menentukan perubahan entalpi
berdasarkan konsep termokimia. Kompetensi dasarnya mencakup 3 poin yaitu
menjelaskan entalpi dan perubahan entalpi, menentukan perubahan entalpi
reaksi dan menentukan kalor pembakaran berbagai bahan bakar. Secara
keseluruhan materi yang diajarkan di SMK dan SMA hampir sama tetapi yang
membedakan di SMK ditambah kompetensi tentang perhitungan kalor pembakaran
berbagai bahan bakar, sifatnya lebih aplikatif dibandingkan di SMA yang hanya
menghitung kalor dalam reaksi-reaksi kimia sederhana.
|
Materi tentang entalpi di SMK
disajikan lebih sederhana dengan SK : menentukan perubahan entalpi
berdasarkan konsep termokimia. Kompetensi dasarnya mencakup 3 poin yaitu
menjelaskan entalpi dan perubahan entalpi, menentukan perubahan entalpi
reaksi dan menentukan kalor pembakaran berbagai bahan bakar. Secara
keseluruhan materi yang diajarkan di SMK dan SMA hampir sama tetapi yang
membedakan di SMK ditambah kompetensi tentang perhitungan kalor pembakaran
berbagai bahan bakar, sifatnya lebih aplikatif dibandingkan di SMA yang hanya
menghitung kalor dalam reaksi-reaksi kimia sederhana.
|
11.
|
Di SMA materi tentang
kesetimbangan kimia dan kinetika (laju) reaksi dijadikan dalam satu Standar
Kompetensi, yang mencakup empat kompetensi dasar. SK : memahami kinetika
reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktof-faktor yang mempengaruhinya serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industry. Materi yang diajarkan
mencakup tentang laju reaksi, teori tumbukan , factor kesetimbangan dan laju
reaksi, menghitung orde reaksi dan penerapannya dalam keseharian dan
industry.
|
Di SMK materi tentang laju
reaksi dan kesetimbangan kimia dipisahkan dalam dua SK berbeda, yaitu SK
memahami konsep kesetimbangan reaksi dan SK mengidentifikasi factor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi. Dari segi KD dan materi yang diajarkan tidak
terpaut jauh tetapi ada beberapa materi SMA yang tidak ada di SMK. SK
mengenai kesetimbangan reaksi dan laju reaksi ini juga diletakkan pada
semester yang berbeda sehingga tidak terletak berurutan.
|
Di SMK materi tentang laju
reaksi dan kesetimbangan kimia dipisahkan dalam dua SK berbeda, yaitu SK
memahami konsep kesetimbangan reaksi dan SK mengidentifikasi factor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi. Dari segi KD dan materi yang diajarkan tidak
terpaut jauh tetapi ada beberapa materi SMA yang tidak ada di SMK. SK
mengenai kesetimbangan reaksi dan laju reaksi ini juga diletakkan pada
semester yang berbeda sehingga tidak terletak berurutan.
|
12.
|
Materi tentang kesetimbangan
reaksi dan laju reaksi di SMA dijadikan dalam satu SK tetapi tetap terpisah
dalam kompetensi dasarnya. Dalam materi kesetimbangan kimia, kompetensi dasar
yang diberikan meliputi menjelaskan konsep kesetimbangan dan factor-faktof
yang mempengaruhi arah pergeserannya, hubungan kuatitatif antara pereaksi
dengan hasil reaksi dari suatu reaksi dan penerapannya.
|
Kompetensi dasar mengenai
kesetimbangan reaksi di SMK meliputi menguasai reaksi kesetimbangan, menguasi
factor-faktor yang mempengaruhinya dan menentukan hubungan kuatitatif antara
pereaksi dan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan. Dari KD tersebut
materi yang disampaikan di SMK dan SMA cenderung sama tetapi lebih terperinci
di SMK karena diletakkan dalam SK tersendiri.
|
Kompetensi dasar mengenai
kesetimbangan reaksi di SMK meliputi menguasai reaksi kesetimbangan, menguasi
factor-faktor yang mempengaruhinya dan menentukan hubungan kuatitatif antara
pereaksi dan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan. Dari KD tersebut
materi yang disampaikan di SMK dan SMA cenderung sama tetapi lebih terperinci
di SMK karena diletakkan dalam SK tersendiri
|
13.
|
Materi tentang laju reaksi
dijadikan dalam satu SK dengan kesetimbangan kimia, dengan kompetensi dasar
mendiskripsikan pengertian laju reaksi dan melakukan percobaan tentang
factor-faktor penentu laju dan orde reaksi serta penerapannya. Materi yang
diajarkan akan melibatkan beberapa reaksi sederhana untuk mengetahui
factor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi, serta memahami teori
tumbukan.
|
Di SMK SK tentang laju reaksi
hanya sederhana yaitu : mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi. Kompetensi dasar di dalamnya mencakup menentukan laju reaksi dan orde
reaksi dan menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi lau reaksi. Di SMK
pemahaman tentang factor-faktor laju reaksi tidak harus menggunakan percobaan
dan di SMK tidak diberikan materi tentang penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari serta industry. Di SMK juga tidak menjabarkan secara spesifik
mengenai teori tumbukan dalam KD tersendiri tetapi sudah dimasukan di dalam
materi.
|
Di SMK SK tentang laju reaksi
hanya sederhana yaitu : mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi. Kompetensi dasar di dalamnya mencakup menentukan laju reaksi dan orde
reaksi dan menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi lau reaksi. Di SMK
pemahaman tentang factor-faktor laju reaksi tidak harus menggunakan percobaan
dan di SMK tidak diberikan materi tentang penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari serta industry. Di SMK juga tidak menjabarkan secara spesifik
mengenai teori tumbukan dalam KD tersendiri tetapi sudah dimasukan di dalam
materi.
|
14.
|
Materi tentang koloid di SMA di
jabarkan dalam SK menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapanya dalam
kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar yang diberikan meliputi membuat
berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan disekitar kita dan mengelompokan
sifat-sifat koloid serta penerapannya. Materi yang diberikan cenderung pada
berbagai percobaan secara langsung untuk menegtahui berbagai sistem koloid
dan sifat-sifatnya. Ditambah dengan berbagai pemenfaatan sistem koloid.
|
Di SMK materi tentang koloid
dituliskan dalam SK memahami koloid, suspense dan larutan sejati. Kompetensi
dasarnya adalah mengidentifikasi koloid, suspense, dan larutan sejati,
membedakan macam dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. Secara keseluruhan bahan materi yang diajarkan di SMA dan SMK
sama, tetapi pada SMA lebih ditekankan siswa mengetahui bagaimana membuat
sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari dan mampu membedakan secara
langsung mana sistem koloid dan bukan koloid. Sedangkan di SMK terbatas hanya
sampai pada mengidentifikasi saja.
|
Di SMK materi tentang koloid
dituliskan dalam SK memahami koloid, suspense dan larutan sejati. Kompetensi
dasarnya adalah mengidentifikasi koloid, suspense, dan larutan sejati,
membedakan macam dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. Secara keseluruhan bahan materi yang diajarkan di SMA dan SMK
sama, tetapi pada SMA lebih ditekankan siswa mengetahui bagaimana membuat
sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari dan mampu membedakan secara
langsung mana sistem koloid dan bukan koloid. Sedangkan di SMK terbatas hanya
sampai pada mengidentifikasi saja.
|
15.
|
Di SMA materi kimia yang
diberikan lebih kompleks dan mendalam, selain berbagai materi di atas yang
sebagian diadaptasi untuk diberikan di SMK, ada beberapa SK yang tidak
diberikan di SMK kelompok pertanian dan teknologi dan kesehatan yaitu SK
mengenai : sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya,
sifat-sifat koligatif larutan elektrolit-nonelektrolit, penerapan konsep
redoks dan elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari, serta SK mengenaai
karakteristik unsure-unsur penting dan kegunaanya (kimia unsur). Kesemua SK
tersebut tidak ikut diajarkan di dalam SK maupun materi kimia di SMK.
|
Di SMK tidak diberikan berbagai
SK tersebut tetapi sebagaian materinya sebenarnya telah diajarkan disemester
awal dan tidak diulang lagi secara mendalam di semester selanjutnya seperti
di SMA. Misalnya SK tentang kimia unsure sebenarnya di SMK telah diberikan
secara singkat mengenai nama dan lambang unsurnya di semester awal dan tidak
diperdalam lagi mengenai sifat dan kegunaanya di semester selanjutnya. Materi
tentang penerapan reaksi redoks dan elektrokimia juga telah di sampaikan di
semester awal tetapi tidak diulang lagi secara mendalam seperti di SMA yang
diperdalam lagi di semester lanjut.
|
Di SMK tidak diberikan berbagai
SK tersebut tetapi sebagaian materinya sebenarnya telah diajarkan disemester
awal dan tidak diulang lagi secara mendalam di semester selanjutnya seperti
di SMA. Misalnya SK tentang kimia unsure sebenarnya di SMK telah diberikan
secara singkat mengenai nama dan lambang unsurnya di semester awal dan tidak
diperdalam lagi mengenai sifat dan kegunaanya di semester selanjutnya. Materi
tentang penerapan reaksi redoks dan elektrokimia juga telah di sampaikan di
semester awal tetapi tidak diulang lagi secara mendalam seperti di SMA yang
diperdalam lagi di semester lanjut.
|
16.
|
Di SMA ada materi yang tidak
diberikan dan tidak termasuk dalam standar kompetensi yaitu mengenai
pemisahan dan analisis kimia. Materi tersebut tidak diajarkan di bangku SMA
|
Di SMK ada satu SK yang tidak
terdapat dalam SK kimia di SMA, dan juga tidak termasuk dalam KD maupun
materinya yaitu SK tentang melakukan pemisahan dan analisis. Kompetensi
dasarnya meliputi memisahkan zat dari campuran, menetukan kadar suatu
unsure/senyawa menggunakan gravimetric, volumetric dan teknik lainya
|
Di SMK ada satu SK yang tidak
terdapat dalam SK kimia di SMA, dan juga tidak termasuk dalam KD maupun
materinya yaitu SK tentang melakukan pemisahan dan analisis. Kompetensi
dasarnya meliputi memisahkan zat dari campuran, menetukan kadar suatu unsure/senyawa
menggunakan gravimetric, volumetric dan teknik lainya
|
17.
|
Di SMA terdapat SK tentang
memahami senyawa organic dan reaksinya, benzene dan turunanya, dan
makromolekul. SK tersebut dijabarkan kedalam empat kompetensi dasar
mendeskripsikan masing-masing senyawa mulai dari senyawa karbon, benzene dan
turunanaya, makromolekul (polimer) dan lemak. Materi yang diajarkan meliputi
tatanama senyawa, sifat fisik kim, reaksi yang menyertainya dan berbagai
turunan senyawanya.
|
Di SMK hanya diambil secara spesifik
mengenai polimer saja yang di tuliskan dalam SK menjelaskan sistem
klasifikasi dan kegunaan polimer, tetapi untuk SMK kelompok pertanian SK
tersebut tidak diberikan.
|
Di SMK kelompok teknologi dan
kesehatan diberikan satu SK yang spesifik membahas polimer saja yaitu
menjelaskan sistem klasifikasi dan kegunaan polimer dengan kompetensi
dasarnya menjelaskan kegunaan polimer dan mengklasifikasi polimer.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar