Laman

Kamis, 06 Desember 2012

Industri Kain dalam Kimia

Proses Pembuatan Benang dan Kain.
1. Proses pembuatan benang Carded
Pertama serat melalui proses
Bill Store : Proses penguraian serat dari gudang agar serat dapat berada dalam keadaan yang tepat sebelum masuk dalam proses selanjutnya yaitu mengembang, kandungan air kurang lebih 8,5 % dan menegmbalikan sifat keelastisitasannya sehingga dapat lebih mudah dibersihkan
Selanjutnya memasuki tahap Blowing yaitu membersihkan serat dari pengotor dan membentuk potongan-potongan serat menjadi bentuk lap dengan berat tertentu (17,5 / lap).
Semua lap-lap hasil blowing selanjutnya memasuki mesin Carding yaitu penarikan lap agar mencapai panjang tertentu agar serat-serat dapat searah sehingga dihasilkan suatu sliver yaitu lembaran dengan panjang tertentu.
Sliver-sliver tersebut belum searah semuanya secara teratur, agar didapat hasil yang searah dan baik sliver tersebut masuk ke mesin Drawing yaitu pencampuran 8 lapis sliver menjadi satu dengan cara ditarik dan ditekan sehingga didapatkan sliver yang lebih searah dengan ukuran yang tetap sama. Sliver yang sudah rata lalu digulung menjadi cone masuk proses selanjutnya
Mesin Speed Frame merupakan proses penggabungan 8 sliver dari cone untuk menjadi benang tunggal dengan cara ditarik dengan sedikit puntiran untuk setiap inci. Akan didatkan suatu benang roving, yaitu benang dengan diameter yang lebih kecil dari sliver.
Proses selanjutnya adalah memasuki mesin Ring Spinning Frame yaitu tahapan membentuk roving dibuat menjadi bentuk tube karena menyesuakain bentuk-bentuk tertentu sesuai kebutuhan yang diinginkan.
Proses terakhir adalah Quick Traverse yaitu proses membentuk pilinan benang baik itu benang rangkap maupun benang tunggal. Sebagai finishing benang memasuki mesin cone untuk diperdagangkan dalam bentuk hank.
2. Proses pembuatan benang Combed
Benang Combed mempunyai kualitas yang lebih baik dari benang Carded. Hal ini karena perbedaan proses dalam memproduksi benang Combed yang melalui tahapan sebagai
berikut ;
Pertama serat melalui proses Blowing tanpa menggunakan Bill Store, hasilnya berupa lap yang akan memasuki mesin Carding untuk dibersihkan, dipisahkan dari pengotor dan ditarik menjadi suatu sliver. Tahapan selanjutnya sliver masuk ke mesin Pre Drawing yaitu penggabungan 8 sliver menjadi satu dan ditarik diantara rol-rol. Selanjutnya memasuki mesin Lap Former yaitu membentuk kembali lap dengan cara memasukkan 8 sliver lalu ditarik agar serat searah panjang terpisah dengan serat searah yang pendek. Lap-lap serat pendek akan terkumpul menjadi satu menjadi kotoran sedangkan lap serat searah panjang diproses membentuk sliver kembali. Sliver tersebut merupakan sliver Combed yang berbeda dari sliver Carded. Sliver Combed selanjutnya diproses dalam Speed Frame menghasilkan roving Combed. Roving selanjutnya masuk mesin Ring Spinning Frame menjadi benang tunggal dengan cara dipilin dan terakhir masuk mesin Quick Traverse untuk dibentuk menjadi cone.
3. Proses pembuatan benang Blanded
Benang Blanded merupakan benang yang dibuat dari perpaduan dua serat yaitu kapas dan trivera. Agar dapat menjadi Blanded yang baik maka kualitas kapas dan trivera harus sama maka kapas diproses dari Blowing sampai menjadi sliver dengan cara sama seperti membentuk benang Combed. Selanjutnya kapas sliver combed dari kapas dicampur dengan sliver trivera hasil carding dimasukkan dalam mesin Drawing 1 dengan perbandingan 3 sliver kapas dan 3 sliver trivera. Proses selanjutnya memasuki mesin Drawing 2 untuk membuat sliver lebih searah. Sliver tersebut lalu masuk ke Speed Frame untuk dibentuk menjadi Roving. Roving akhirnya dibentuk menjadi benang tunggal dengan mesin Ring Spinning Frame.


4.Proses pembuatan Kain
Agar terbentuk sebuah kain maka benang harus ditenun atau dirajut. Benang-benang tersebut tidak dapat langsung dirajut atau ditenun karena harus memperoleh perlakuan tertentu untuk mendapatkan sifat kain tertentu juga. Persiapan dasar dalam memproduksi suatu kain harus melalui beberapa tahap yaitu ;
Pertama benang-benang dikemas dalam bentuk cones agar lebih mudah dipasangkan pada mesin penggulungan
Kedua apabila ingin membuat kain dengan warna tertentu atau motif tertentu, benang harus melalui pencelupan warna agar terbentuk yarn dyed
Ketiga agar benang lebih licin dan tidak mudah putus saat ditenun atau dirajut, benang harus harus melalui proses sizing machine untuk dikanji
Keempat dikeringkan setelah melalui pengkanjian dan benang siap ditenun
Kelima proses penenunan atau perajutan yaitu menyilang-nyilangkan dua benang atau lebih secara teratur dan terus menerus serta berulang kali dengan gerakan yang sama sehingga terbentuk suatu anyaman tertentu.
Membentuk benang dalam bentuk cones
 
Proses pembuatan Kain

















Pewarnaa
 





Pengkanjian
 







Pengeringan
 







Penenunan
 




Penennunan
 
 

Tidak ada komentar: