Proses Pembuatan Benang dan Kain.
1. Proses pembuatan benang Carded
Pertama serat melalui proses
Bill Store : Proses penguraian serat dari gudang agar serat
dapat berada dalam keadaan yang tepat sebelum masuk dalam proses selanjutnya
yaitu mengembang, kandungan air kurang lebih 8,5 % dan menegmbalikan sifat
keelastisitasannya sehingga dapat lebih mudah dibersihkan
Selanjutnya memasuki tahap Blowing yaitu membersihkan serat dari pengotor dan membentuk potongan-potongan
serat menjadi bentuk lap dengan berat tertentu (17,5 / lap).
Semua lap-lap hasil blowing selanjutnya memasuki
mesin Carding yaitu penarikan lap
agar mencapai panjang tertentu agar serat-serat dapat searah sehingga
dihasilkan suatu sliver yaitu lembaran dengan panjang tertentu.
Sliver-sliver tersebut belum searah semuanya secara
teratur, agar didapat hasil yang searah dan baik sliver tersebut masuk ke mesin
Drawing yaitu pencampuran 8 lapis
sliver menjadi satu dengan cara ditarik dan ditekan sehingga didapatkan sliver
yang lebih searah dengan ukuran yang tetap sama. Sliver yang sudah rata lalu
digulung menjadi cone masuk proses selanjutnya
Mesin Speed
Frame merupakan proses penggabungan 8 sliver dari cone untuk menjadi benang
tunggal dengan cara ditarik dengan sedikit puntiran untuk setiap inci. Akan
didatkan suatu benang roving, yaitu benang dengan diameter yang lebih kecil
dari sliver.
Proses selanjutnya adalah memasuki mesin Ring Spinning Frame yaitu tahapan
membentuk roving dibuat menjadi bentuk tube karena menyesuakain bentuk-bentuk
tertentu sesuai kebutuhan yang diinginkan.
Proses terakhir adalah Quick Traverse yaitu proses membentuk pilinan benang baik itu
benang rangkap maupun benang tunggal. Sebagai finishing benang memasuki mesin
cone untuk diperdagangkan dalam bentuk hank.
2. Proses pembuatan benang Combed
Benang Combed mempunyai kualitas yang lebih baik
dari benang Carded. Hal ini karena perbedaan proses dalam memproduksi benang
Combed yang melalui tahapan sebagai
berikut ;
Pertama serat melalui proses Blowing tanpa menggunakan Bill Store, hasilnya berupa lap yang akan
memasuki mesin Carding untuk
dibersihkan, dipisahkan dari pengotor dan ditarik menjadi suatu sliver. Tahapan
selanjutnya sliver masuk ke mesin Pre
Drawing yaitu penggabungan 8 sliver menjadi satu dan ditarik diantara
rol-rol. Selanjutnya memasuki mesin Lap
Former yaitu membentuk kembali lap dengan cara memasukkan 8 sliver lalu
ditarik agar serat searah panjang terpisah dengan serat searah yang pendek.
Lap-lap serat pendek akan terkumpul menjadi satu menjadi kotoran sedangkan lap
serat searah panjang diproses membentuk sliver kembali. Sliver tersebut
merupakan sliver Combed yang berbeda
dari sliver Carded. Sliver Combed selanjutnya diproses dalam Speed Frame menghasilkan roving Combed. Roving selanjutnya masuk
mesin Ring Spinning Frame menjadi
benang tunggal dengan cara dipilin dan terakhir masuk mesin Quick Traverse untuk dibentuk menjadi
cone.
3. Proses pembuatan benang Blanded
Benang Blanded merupakan benang yang dibuat dari
perpaduan dua serat yaitu kapas dan trivera. Agar dapat menjadi Blanded yang
baik maka kualitas kapas dan trivera harus sama maka kapas diproses dari Blowing sampai menjadi sliver dengan
cara sama seperti membentuk benang Combed.
Selanjutnya kapas sliver combed dari
kapas dicampur dengan sliver trivera
hasil carding dimasukkan dalam
mesin Drawing 1 dengan perbandingan
3 sliver kapas dan 3 sliver trivera. Proses selanjutnya memasuki mesin Drawing 2 untuk membuat sliver lebih
searah. Sliver tersebut lalu masuk ke Speed
Frame untuk dibentuk menjadi Roving. Roving akhirnya dibentuk menjadi
benang tunggal dengan mesin Ring
Spinning Frame.
4.Proses pembuatan Kain
Agar terbentuk sebuah kain maka benang harus ditenun
atau dirajut. Benang-benang tersebut tidak dapat langsung dirajut atau ditenun
karena harus memperoleh perlakuan tertentu untuk mendapatkan sifat kain
tertentu juga. Persiapan dasar dalam memproduksi suatu kain harus melalui
beberapa tahap yaitu ;
Pertama benang-benang dikemas dalam bentuk cones agar
lebih mudah dipasangkan pada mesin penggulungan
Kedua apabila ingin membuat kain dengan warna
tertentu atau motif tertentu, benang harus melalui pencelupan warna agar
terbentuk yarn dyed
Ketiga agar benang lebih licin dan tidak mudah putus
saat ditenun atau dirajut, benang harus harus melalui proses sizing machine
untuk dikanji
Keempat dikeringkan setelah melalui pengkanjian dan
benang siap ditenun
Kelima proses penenunan atau perajutan yaitu
menyilang-nyilangkan dua benang atau lebih secara teratur dan terus menerus
serta berulang kali dengan gerakan yang sama sehingga terbentuk suatu anyaman
tertentu.
|
|
||||||||||||
|
||||||||||||
|
||||||||||||
|
||||||||||||
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar