Laman

Kamis, 06 Desember 2012

SMA atau SMK? ?

Perbandingan SK, KD dan Materi Kimia di SMA, SMK Kelompok Pertanian serta SMK Kelompok Teknologi dan Kesehatan

            Perbandingan kurikulum kimia antara ketiga jenis sekolah ini di dasarkan pada Standar Kompetensinya yang diikuti dengan isi Kompetensi Dasar serta materi yang ada di dalamnya. Antara Kimia SMK kelompok pertanian dengan teknologi dan kesehatan secara keseluruhan baik SK KD DAN materi tidak berbeda jauh hanya ada tambahan SK pada kimia smk kelompok teknologi dan pertanian yaitu tentang polimer, sedangkan pada kimia smk kelompok pertanian tidak diberikan. Perbandingan lebih terperinci atara ketiga kurikulum tersebut akan di jelaskan pada table di bawah ini.

No

KIMIA SMA

KIMIA SMK PERTANIAN

KIMIA SMK TEKNOLOGI DAN  KESEHATAN

1.

Kimia SMA diawali dengan pemahaman pada struktur atom dan sifat-sifat atom sehingga materi tentang sifat materi, perubahan serta klasifikasinya tidak diberikan.

SK : memahami konsep materi dan perubahannya, berisi kompetensi tentang mengelompokkan materi berdasarkan sifat, perubahan dan klasifikasinya. Berisi materi tentang definisi materi sifat dan jenisnya serta perubahan dan klasifikasinya, selanjutnya baru masuk bab tentang unsure dan senyawa.

SK : memahami konsep materi dan perubahannya, berisi kompetensi tentang mengelompokkan materi berdasarkan sifat, perubahan dan klasifikasinya. Berisi materi tentang definisi materi sifat dan jenisnya serta perubahan dan klasifikasinya, selanjutnya baru masuk bab tentang unsure dan senyawa.

2.

SK : Memahami sruktur atom, sifat-sifat periodic unsure, dan ikatan Kimia menekankan Kompetensi dasar pada pemahaman atom sesuai teori Bohr dan memahami keteraturan sifat-sifat atom melalui konfigurasi electron dilanjutkan dengan membandingkan berbagai macam proses pembentukan ikatan kimia(ion, kovalen,kovalen koordinasi dan logam) serta hubungan dengan sifat kimia senyawanya. Materi yang diberikan mencakup perkembangan teori atom, susunan atom, dan konfigurasi electron ditambah dengan berbagai proses serta teori mengenai ikatan

kimia

Di SMK, SK yang dberikan hanya mengidentifikasi struktur atom dan sifat-sifat periodic pada table periodic unsure. Kompetensi dasarnya hanya sederhana cukup dengan mendiskripsikan perkembangan teori atom dan mengintrepetasikan data dalam table sistem periodic. Materinya akan menjadi berbeda dengan yang di SMA karena tidak sampai mempelajari konfigurasi electron dan spesifikasi teori atom Bohr, tetapi hanya membaca data di dalam table periodic dan mendiskripsikan (tidak sampai dengan memahami) perkembangan teori atom. Di SMK Kompetensi mengenai ikatan kimia dijadikan SK tersendiri yaitu memahami terjadinya ikatan kimia dengan KD hanya sampai pemahaman terjadinya ikatan ion, kovalen dan logam  dilanjutkan menuliskan nama senyawa kimia, sehingga materinya menjadi lebih sederhana dan sedikit karena dipecah tersendiri antara struktur atom dan ikatannya.

Di SMK, SK yang dberikan hanya mengidentifikasi struktur atom dan sifat-sifat periodic pada table periodic unsure. Kompetensi dasarnya hanya sederhana cukup dengan mendiskripsikan perkembangan teori atom dan mengintrepetasikan data dalam table sistem periodic. Materinya akan menjadi berbeda dengan yang di SMA karena tidak sampai mempelajari konfigurasi electron dan spesifikasi teori atom Bohr, tetapi hanya membaca data di dalam table periodic. Di SMK Kompetensi mengenai ikatan kimia dijadikan SK tersendiri yaitu memahami terjadinya ikatan kimia dengan SK hanya sampai pemahaman terjadinya ikatan ion, kovalen dan logam  dilanjutkan menuliskan nama senyawa kimia.

3.

Di SMA materi tentang penulisan lambang unsure dan penyetaraan reaksi tidak diberikan pada SK tersendiri melainkan digabungkan dengan SK memahami atom dan ikatan kimia, dilanjutkan dengan penyetaraan sederhana di SK selanjutnya mengenai stoikiometri

Di SMK materi tentang konsep penulisan unsure dan persamaan reaksi dimasukkan pada SK tersendiri dan diberikan di awal, dengan SK memahami lambang unsure, rumus kimia serta persamaan reaksinya sehingga lebih sederhana dan belum digabungkan dengan konsep stoikiometri

Di SMK materi tentang konsep penulisan unsure dan persamaan reaksi dimasukkan pada SK tersendiri dan diberikan di awal, dengan SK memahami lambang unsure, rumus kimia serta persamaan reaksinya sehingga lebih sederhana dan belum digabungkan dengan konsep stoikiometri

4.

SK : Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam stoikiometri. Kompetensi dasarnya meliputi deskripsi tatanama senyawa, membuktikan hukum-hukum dasar kimia dengan percobaan, dan menerapkan konsep mol dalam perhitungan kimia. Materi yang diberikan menjadi cukup banyak, di SMK tatanama senyawa sudah termasuk dalam SK tentang ikatan kimia, sedang di SMA diikutkan pada SK hukum dasar kimia ditambah dengan beberapa percobaan sederhana sehingga sisiwa berlatih ilmiah dalam membuktikan hukum dasar kimia yang berlaku dilanjutkan penerapannya dalam soal-soal hitungan kimia

SK yang ada di SMK tidak serumit di SMA karena hanya sebatas memahami konsep mol dan KD yang diberikan hanya sampai menjelaskan konsep mol dan cukup dengan menerapkan 2 hukum saja yaitu Gay Lussac dan Avogadro sehingga materi yang diberikan tidak sampai pada stoikiometri serumit di SMA. Di SMA SK mengenai stoikiomerti ini di tambahkan dengan kompetensi menuliskan persamaan reaksi sederhana sedangkan di SMK penyetaraan reaksi sudah diberikan di awal pada SK tersendiri yaitu memahami konsep penulisan lambang unsure dan persamaan reaksi.

SK yang ada di SMK tidak serumit di SMA karena hanya sebatas memahami konsep mol dan KD yang diberikan hanya sampai menjelaskan konsep mol dan cukup dengan menerapkan 2 hukum saja yaitu gay Lussac dan Avogadro sehingga materi yang diberikan tidak sampai pada stoikiometri serumit di SMA. Di SMA SK mengenai stoikiomerti ini di tambahkan dengan kompetensi menuliskan persamaan reaksi sederhana sedangkan di SMK penyetaraan reaksi sudah diberikan di awal pada SK tersendiri yaitu memahami konsep penulisan lambang unsure dan persamaan reaksi.

5.

Di SMA materi tentang sifat-sifat periodic unsure diulang kembali di semester 3 dengan pembahasan yang lebih luas, SK : memehami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodic unsure, struktur molekul, dan sifat-sifat senyawa. Kompetensi dasarnya ditambahkan dengan materi hibridisasi sehingga dapat menjelaskan berbagai bentuk geometri molekul serta ditambah gaya tarik antar molekul

Di SMK materi tentang struktur atom dan table periodic hanya diberikan sekali dan tidak diulang di kelas selanjutnya. Siswa tidak sampai diajarkan meneganai hibridisasi dan gaya antar molekul

Di SMK materi tentang struktur atom dan table periodic hanya diberikan sekali dan tidak diulang di kelas selanjutnya. Siswa tidak sampai diajarkan meneganai hibridisasi dan gaya antar molekul

6.

Di SMA materi tentang pemahaman perkembangan konsep reaksi kimia tidak dijabarkan dalam SK tersendiri melainkan dimasukkan dalam SK yang membahas tentang larutan elektrolit dan reaksi oksidasi reduksi

Di SMK materi tentang perkembangan konsep reaksi kimia menjadi SK tersendiri dengan kompetensi dasar tentang diskripsi pengertian umum reaksi kimia, dan membedakan konsep reaksi oksidasi reduksi dan reaksi lain.materi yang diajarkan meliputi reaksi redoks, konsep biloks, dan redoks di sekitar kita.

Di SMK materi tentang perkembangan konsep reaksi kimia menjadi SK tersendiri dengan kompetensi dasar tentang diskripsi pengertian umum reaksi kimia, dan membedakan konsep reaksi oksidasi reduksi dan reaksi lain.materi yang diajarkan meliputi reaksi redoks, konsep biloks, dan redoks di sekitar kita.

7.

Di SMA materi tentang larutan elektrolit non elektrolit digabungkan dalam 1 SK dengan materi tentang konsep reaksi redoks

Di SMK SK tentang laruran elektrolit non elektrolit terpisah dengan SK tentang redoks, tetapi di dalam SK larutan elektrolit dimasukkan kembali kompetensi dasar tentang penerapan konsep redoks

Di SMK SK tentang laruran elektrolit non elektrolit terpisah dengan SK tentang redoks, tetapi di dalam SK larutan elektrolit dimasukkan kembali kompetensi dasar tentang penerapan konsep redoks

8.

SK tentang memahami sifat-sifat larutan non elektrolit-elektrolit serta reaksi oksidasi-reduksi memuat KD tentang mengidentifikasi larutan elektrolit-nonelektrolit dengan data hasil percobaan sehingga materi yang diajarkan meliputi penyebab hantaran listrik pada larutan elektrolit dan jenis-jenis larutan elektrolit. KD yang kedua tentang menjelaskan perkembangan konsep reaksi redoks dan hubungannya dengan tatanama senyawa serta penerapannya.

Di SMK SK tentang konsep larutan elektrolit-nonelektrolit kompetensi dasarnya cukup sederhana sebab tidak menggunakan data percobaan dan hanya mengidentifikasi serta mengklasifikasi berbagai larutan ditambah penerapan konsep reaksi redoks dalam elektrokimia. Perbedaan dengan materi di SMA, di SMK ditambahi kompetensi dasar mengenai menggunakan satuan konsentrasi dalam membuat larutan. Kompetensi tersebut tidak diberikan di SMA.

Di SMK SK tentang konsep larutan elektrolit-nonelektrolit kompetensi dasarnya cukup sederhana sebab tidak menggunakan data percobaan dan hanya mengidentifikasi serta mengklasifikasi berbagai larutan ditambah penerapan konsep reaksi redoks dalam elektrokimia. Perbedaan dengan materi di SMA, di SMK ditambahi kompetensi dasar mengenai menggunakan satuan konsentrasi dalam membuat larutan. Kompetensi tersebut tidak diberikan di SMA.

9.

Di SMA materi tentang senyawa hidrokarkon di sajikan dalam SK : memahami sifat-sifat senyawa organic atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul. Kompetensi dasar di dalamnya mencakup tentang diskripsi kekhasan hidrokarbon, penggolongan hidrokarbon, pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi, dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Materi yang diajarkan mencakup tatanama senyawa hidrokarbn, isomer, dan sifat fiska serta kimia senyawa hidrokarbon.

Di SMK SK tentang hidrokarbon disajikan sebagai: mengkomunikasikan senyawa hidrokarbon dan kegunaannya. Kompetensi dasar di dalamnya hampir sama dengan KD di SMA tetapi di SMK tidak diberikan kompetensi dasar mengenai proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. SK tentang senyawa hidrokarbon ini di SMK diberikan di semester akhir, sedangkan di SMA diberikan pada semester akhir. Materi secara keseluruhan di SMK hampir sama di SMA tetapi di SMK lebih sederhana dan aplikatif.

Di SMK SK tentang hidrokarbon disajikan sebagai: mengkomunikasikan senyawa hidrokarbon dan kegunaannya. Kompetensi dasar di dalamnya hampir sama dengan KD di SMA tetapi di SMK tidak diberikan kompetensi dasar mengenai proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. SK tentang senyawa hidrokarbon ini di SMK diberikan di semester akhir, sedangkan di SMA diberikan pada semester akhir. Materi secara keseluruhan di SMK hampir sama di SMA tetapi di SMK lebih sederhana dan aplikatif.

10.

Di SMA materi tentang termokimia di masukan dalam SK : memahami perubahan energy dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya, kompetansi dasarnya adalah mendiskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi baik eksoterm maupun endoterm serta menetukan nilai delta H dengan berbagai metode. Materi yang diajarkan mengenai kalor dan pengukuranya, hubungan antara kalor dan entalpi serta cara menghitung entalpi dalam reaksi kimia dengan berbagai cara.

Materi tentang entalpi di SMK disajikan lebih sederhana dengan SK : menentukan perubahan entalpi berdasarkan konsep termokimia. Kompetensi dasarnya mencakup 3 poin yaitu menjelaskan entalpi dan perubahan entalpi, menentukan perubahan entalpi reaksi dan menentukan kalor pembakaran berbagai bahan bakar. Secara keseluruhan materi yang diajarkan di SMK dan SMA hampir sama tetapi yang membedakan di SMK ditambah kompetensi tentang perhitungan kalor pembakaran berbagai bahan bakar, sifatnya lebih aplikatif dibandingkan di SMA yang hanya menghitung kalor dalam reaksi-reaksi kimia sederhana.

Materi tentang entalpi di SMK disajikan lebih sederhana dengan SK : menentukan perubahan entalpi berdasarkan konsep termokimia. Kompetensi dasarnya mencakup 3 poin yaitu menjelaskan entalpi dan perubahan entalpi, menentukan perubahan entalpi reaksi dan menentukan kalor pembakaran berbagai bahan bakar. Secara keseluruhan materi yang diajarkan di SMK dan SMA hampir sama tetapi yang membedakan di SMK ditambah kompetensi tentang perhitungan kalor pembakaran berbagai bahan bakar, sifatnya lebih aplikatif dibandingkan di SMA yang hanya menghitung kalor dalam reaksi-reaksi kimia sederhana.

11.

Di SMA materi tentang kesetimbangan kimia dan kinetika (laju) reaksi dijadikan dalam satu Standar Kompetensi, yang mencakup empat kompetensi dasar. SK : memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktof-faktor yang mempengaruhinya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industry. Materi yang diajarkan mencakup tentang laju reaksi, teori tumbukan , factor kesetimbangan dan laju reaksi, menghitung orde reaksi dan penerapannya dalam keseharian dan industry.

Di SMK materi tentang laju reaksi dan kesetimbangan kimia dipisahkan dalam dua SK berbeda, yaitu SK memahami konsep kesetimbangan reaksi dan SK mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Dari segi KD dan materi yang diajarkan tidak terpaut jauh tetapi ada beberapa materi SMA yang tidak ada di SMK. SK mengenai kesetimbangan reaksi dan laju reaksi ini juga diletakkan pada semester yang berbeda sehingga tidak terletak berurutan.

Di SMK materi tentang laju reaksi dan kesetimbangan kimia dipisahkan dalam dua SK berbeda, yaitu SK memahami konsep kesetimbangan reaksi dan SK mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Dari segi KD dan materi yang diajarkan tidak terpaut jauh tetapi ada beberapa materi SMA yang tidak ada di SMK. SK mengenai kesetimbangan reaksi dan laju reaksi ini juga diletakkan pada semester yang berbeda sehingga tidak terletak berurutan.

12.

Materi tentang kesetimbangan reaksi dan laju reaksi di SMA dijadikan dalam satu SK tetapi tetap terpisah dalam kompetensi dasarnya. Dalam materi kesetimbangan kimia, kompetensi dasar yang diberikan meliputi menjelaskan konsep kesetimbangan dan factor-faktof yang mempengaruhi arah pergeserannya, hubungan kuatitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi dan penerapannya.

Kompetensi dasar mengenai kesetimbangan reaksi di SMK meliputi menguasai reaksi kesetimbangan, menguasi factor-faktor yang mempengaruhinya dan menentukan hubungan kuatitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan. Dari KD tersebut materi yang disampaikan di SMK dan SMA cenderung sama tetapi lebih terperinci di SMK karena diletakkan dalam SK tersendiri.

Kompetensi dasar mengenai kesetimbangan reaksi di SMK meliputi menguasai reaksi kesetimbangan, menguasi factor-faktor yang mempengaruhinya dan menentukan hubungan kuatitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan. Dari KD tersebut materi yang disampaikan di SMK dan SMA cenderung sama tetapi lebih terperinci di SMK karena diletakkan dalam SK tersendiri

13.

Materi tentang laju reaksi dijadikan dalam satu SK dengan kesetimbangan kimia, dengan kompetensi dasar mendiskripsikan pengertian laju reaksi dan melakukan percobaan tentang factor-faktor penentu laju dan orde reaksi serta penerapannya. Materi yang diajarkan akan melibatkan beberapa reaksi sederhana untuk mengetahui factor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi, serta memahami teori tumbukan.

Di SMK SK tentang laju reaksi hanya sederhana yaitu : mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Kompetensi dasar di dalamnya mencakup menentukan laju reaksi dan orde reaksi dan menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi lau reaksi. Di SMK pemahaman tentang factor-faktor laju reaksi tidak harus menggunakan percobaan dan di SMK tidak diberikan materi tentang penerapannya dalam kehidupan sehari-hari serta industry. Di SMK juga tidak menjabarkan secara spesifik mengenai teori tumbukan dalam KD tersendiri tetapi sudah dimasukan di dalam materi.

Di SMK SK tentang laju reaksi hanya sederhana yaitu : mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Kompetensi dasar di dalamnya mencakup menentukan laju reaksi dan orde reaksi dan menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi lau reaksi. Di SMK pemahaman tentang factor-faktor laju reaksi tidak harus menggunakan percobaan dan di SMK tidak diberikan materi tentang penerapannya dalam kehidupan sehari-hari serta industry. Di SMK juga tidak menjabarkan secara spesifik mengenai teori tumbukan dalam KD tersendiri tetapi sudah dimasukan di dalam materi.

14.

Materi tentang koloid di SMA di jabarkan dalam SK menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapanya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar yang diberikan meliputi membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan disekitar kita dan mengelompokan sifat-sifat koloid serta penerapannya. Materi yang diberikan cenderung pada berbagai percobaan secara langsung untuk menegtahui berbagai sistem koloid dan sifat-sifatnya. Ditambah dengan berbagai pemenfaatan sistem koloid.

Di SMK materi tentang koloid dituliskan dalam SK memahami koloid, suspense dan larutan sejati. Kompetensi dasarnya adalah mengidentifikasi koloid, suspense, dan larutan sejati, membedakan macam dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara keseluruhan bahan materi yang diajarkan di SMA dan SMK sama, tetapi pada SMA lebih ditekankan siswa mengetahui bagaimana membuat sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari dan mampu membedakan secara langsung mana sistem koloid dan bukan koloid. Sedangkan di SMK terbatas hanya sampai pada mengidentifikasi saja.

Di SMK materi tentang koloid dituliskan dalam SK memahami koloid, suspense dan larutan sejati. Kompetensi dasarnya adalah mengidentifikasi koloid, suspense, dan larutan sejati, membedakan macam dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara keseluruhan bahan materi yang diajarkan di SMA dan SMK sama, tetapi pada SMA lebih ditekankan siswa mengetahui bagaimana membuat sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari dan mampu membedakan secara langsung mana sistem koloid dan bukan koloid. Sedangkan di SMK terbatas hanya sampai pada mengidentifikasi saja.

15.

Di SMA materi kimia yang diberikan lebih kompleks dan mendalam, selain berbagai materi di atas yang sebagian diadaptasi untuk diberikan di SMK, ada beberapa SK yang tidak diberikan di SMK kelompok pertanian dan teknologi dan kesehatan yaitu SK mengenai : sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya, sifat-sifat koligatif larutan elektrolit-nonelektrolit, penerapan konsep redoks dan elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari, serta SK mengenaai karakteristik unsure-unsur penting dan kegunaanya (kimia unsur). Kesemua SK tersebut tidak ikut diajarkan di dalam SK maupun materi kimia di SMK.

Di SMK tidak diberikan berbagai SK tersebut tetapi sebagaian materinya sebenarnya telah diajarkan disemester awal dan tidak diulang lagi secara mendalam di semester selanjutnya seperti di SMA. Misalnya SK tentang kimia unsure sebenarnya di SMK telah diberikan secara singkat mengenai nama dan lambang unsurnya di semester awal dan tidak diperdalam lagi mengenai sifat dan kegunaanya di semester selanjutnya. Materi tentang penerapan reaksi redoks dan elektrokimia juga telah di sampaikan di semester awal tetapi tidak diulang lagi secara mendalam seperti di SMA yang diperdalam lagi di semester lanjut.

Di SMK tidak diberikan berbagai SK tersebut tetapi sebagaian materinya sebenarnya telah diajarkan disemester awal dan tidak diulang lagi secara mendalam di semester selanjutnya seperti di SMA. Misalnya SK tentang kimia unsure sebenarnya di SMK telah diberikan secara singkat mengenai nama dan lambang unsurnya di semester awal dan tidak diperdalam lagi mengenai sifat dan kegunaanya di semester selanjutnya. Materi tentang penerapan reaksi redoks dan elektrokimia juga telah di sampaikan di semester awal tetapi tidak diulang lagi secara mendalam seperti di SMA yang diperdalam lagi di semester lanjut.

16.

Di SMA ada materi yang tidak diberikan dan tidak termasuk dalam standar kompetensi yaitu mengenai pemisahan dan analisis kimia. Materi tersebut tidak diajarkan di bangku SMA

Di SMK ada satu SK yang tidak terdapat dalam SK kimia di SMA, dan juga tidak termasuk dalam KD maupun materinya yaitu SK tentang melakukan pemisahan dan analisis. Kompetensi dasarnya meliputi memisahkan zat dari campuran, menetukan kadar suatu unsure/senyawa menggunakan gravimetric, volumetric dan teknik lainya

Di SMK ada satu SK yang tidak terdapat dalam SK kimia di SMA, dan juga tidak termasuk dalam KD maupun materinya yaitu SK tentang melakukan pemisahan dan analisis. Kompetensi dasarnya meliputi memisahkan zat dari campuran, menetukan kadar suatu unsure/senyawa menggunakan gravimetric, volumetric dan teknik lainya

17.

Di SMA terdapat SK tentang memahami senyawa organic dan reaksinya, benzene dan turunanya, dan makromolekul. SK tersebut dijabarkan kedalam empat kompetensi dasar mendeskripsikan masing-masing senyawa mulai dari senyawa karbon, benzene dan turunanaya, makromolekul (polimer) dan lemak. Materi yang diajarkan meliputi tatanama senyawa, sifat fisik kim, reaksi yang menyertainya dan berbagai turunan senyawanya.

Di SMK hanya diambil secara spesifik mengenai polimer saja yang di tuliskan dalam SK menjelaskan sistem klasifikasi dan kegunaan polimer, tetapi untuk SMK kelompok pertanian SK tersebut tidak diberikan.

Di SMK kelompok teknologi dan kesehatan diberikan satu SK yang spesifik membahas polimer saja yaitu menjelaskan sistem klasifikasi dan kegunaan polimer dengan kompetensi dasarnya menjelaskan kegunaan polimer dan mengklasifikasi polimer.

Tidak ada komentar: